Pamanku Kesalahanku

Mengorbankan Segalanya Demi Dia 



Mengorbankan Segalanya Demi Dia 

0Tubuh He Xinyue terhuyung-huyung. Wajahnya kebiruan dan pucat, dan kulit di sekitar rongga matanya berwarna ungu abnormal.     

Dia bergumam, "Kamu memilihnya... Kamu memilih mengorbankan dunia ini, untuk memilihnya…"     

"Xie Xize, baiklah... karena kamu lebih memilih mati dan menyelamatkan hidupnya, maka aku lebih tidak akan melepaskanmu. Aku ingin kamu hidup dalam kesakitan selamanya…."     

Setelah mengatakan itu, He Xinyue mengangkat pisau, lalu berniat menusukkannya ke leher Mo Yangyang dengan kejam!     

Pada akhirnya, terdengar suara keras.      

Sebuah peluru menembus jantung He Xinyue. Darah langsung merembes keluar.      

Penembak jitu yang disembunyikan polisi di luar telah menemukan momen yang tepat untuk menembak.      

Mo Yangyang merasakan panas di wajahnya. Beberapa tetes darah berwarna tidak normal jatuh di wajahnya.     

Menyusul suara tembakan, pisau di tangan He Xinyue jatuh ke lantai.     

Dengan tatapan putus asa di matanya, perempuan ini langsung jatuh ke belakang, jatuh ke lantai dengan keras.      

Darah hitam keunguan mengalir keluar dari hidung, mulut, dan matanya. Dan itu terlihat mengalir dengan deras!     

Mo Yangyang tertegun sejenak menyaksikan He Xinyue yang lengah dan tiba-tiba mati!     

Xie Xize datang dan berkata kepada Mo Yangyang, "Dia telah diracuni sejak lama, dan dia tidak bisa diselamatkan!"     

Mo Yangyang menangis dan memarahi, "Xie Xize, apakah otakmu bermasalah? Padahal kamu sudah tahu dia telah diracuni sejak lama, tetapi kenapa kamu malah menyuntikkan virus itu ke tubuhmu? Apakah kamu ingin mati?"     

Wajah Xie Xize sudah mulai merah. Suhu tubuhnya melonjak, rasanya seperti terbakar, tercekik, dan organ dalamnya seperti ditusuk-tusuk.     

Penelitian sebelumnya tentang virus ini didasarkan pada data dari orang-orang yang terinfeksi.      

Sekarang, ia bisa merasakannya sendiri, dan akhirnya tahu betapa sakitnya terinfeksi virus ini.     

Jika diibaratkan, rasanya mungkin sedikit seperti orang yang masuk ke dalam air mendidih.     

Bedanya, jika tersiram air mendidih hanya kulit arinya saja yang terkena, sedangkan infeksi virus ini, menginfeksi seluruh tubuhnya. Dari pembuluh darah, kelima organ dalam, dan setiap otot yang menyebar seluruh tubuh semuanya serasa direndam dalam air panas mendidih.     

Rasa sakitnya benar-benar sangat tidak nyaman.     

Xie Xize selalu memiliki senyum hangat di wajahnya.     

Ia tersenyum, "Sebenarnya, ini adalah salah satu langkah dalam percobaan. Kalau peneliti ingin menaklukkan virus, cara tercepat dan paling efektif adalah dengan merasakan sendiri infeksinya!"     

Bahkan jika He Xinyue tidak memaksa, ia sudah siap melakukannya di laboratorium.     

Yang terpenting, Xie Xize tidak ingin Mo Yangyang mengalami adanya kemungkinan yang berbahaya.     

Lagi pula, He Xinyue sudah gila dan tidak punya akal sehat.      

Jika perempuan itu memilih untuk menolak, siapa yang tahu kalau pisaunya akan tetap menghujam ke Mo Yangyang atau tidak di detik berikutnya.     

Pokoknya, melindungi Mo Yangyang tidak menjamin bisa menghindarkan Mo Yangyang dari bahaya!     

Polisi akhirnya menghampiri, menjauhkan jasad He Xinyue dan bersiap mengangkat Mo Yangyang pergi.      

Walau demikian, Mo Yangyang mengulurkan tangannya dan ingin menyentuh Xie Xize.      

Xie Xize membungkuk, "Sayang, jangan sentuh aku sekarang. Tunggu aku sembuh, baru kamu bisa memelukku!"     

Mo Yangyang menangis terisak "Kamu masih bisa bicara begitu!"     

Xie Xize berkata sambil tersenyum, "Jiang Niancheng dan yang lainnya sudah dalam perjalanan. Kamu pulang dan jaga Latiao dengan baik, jangan buat aku khawatir...."     

Suara Xie Xize sudah mulai lemah, dan serak.      

Air mata Mo Yangyang mengalir lebih deras. Ia ingin memeluknya, tetapi kekuatan obat di tubuhnya belum habis sehingga anggota tubuhnya masih lemah dan tidak bisa mengerahkan tenaganya!     

Xie Xize mulai terhuyung-huyung, "Makanlah yang baik. Tunggu aku sembuh, lalu ingat, nanti masaklah makanan yang enak untukku!"     

Mo Yangyang mengangguk "Ng…."     

Xie Xize menatap mata perempuan itu, lalu bicara lagi menggunakan kekuatan yang tersisa, "Tunggu aku kembali!"     

Setelah mengatakan itu, ia menutup mata, lalu tubuhnya jatuh ke lantai.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.